Kamis, 24 Juni 2010

Anggriawan Dwi Saputra (224306010)

Nama : Anggriawan Dwi Saputra
Nim : 2243 060 10

BAB I

PENDAHULUAN

  1. A. Latar Belakang Masalah

Pelabuhan merupakan terminal bagi angkutan laut yang mempunyai fungsi utama untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, bongkar muat barang dan hewan serta merupakan daerah lingkungan kerja kegiatan ekonomi. Lebih luas lagi fungsi pelabuhan adalah sebagai interface, link, gateway dan industrial entity.

Era milenium III arus perdagangan mengalami globalisasi. Disepakatinya perjanjian-perjanjian semacam GATT ( General Agreement on Tariff ),AFTA ( Asean Free Trade Area ), APEC ( Asean Pasific Economy Community ) dan WTO ( World Trade Orrganisation ) yang merupakan jaringan-jaringan global perdagangan dunia adalah upaya untuk merespon tuntutan-tuntutan dan kecenderungan globalisasi. Tentu saja hal ini menuntut upaya/kebijakan Pemerintah Indonesia untuk segera mempersiapkan segala sesuatunya sehingga pada waktunya nanti sudah benar-benar siap berkompetisi di area global menghadapi negara-negara lain. Pelabuhan di sini adalah perangkat vital yang harus siap benar-benar untuk menunjang kegiatan perdagangan dalam dan luar negeri (export-import).

Pelabuhan Tanjung Perak – Surabaya, sebagai salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia mempunyai potensi sumber daya alam dan daerah belakang/hinterland (suatu daerah yang dibatasi oleh suatu pantai atau sungai) yang cukup besar dan terus berkembang, maka peranannya cukup penting bagi kegiatan perdagangan Intemasional (export-import), perdagangan antar pulau maupun pengembangan wilayah dan ekonomi di kawasan Jawa Timur pada khususnya dan Kawasan Timur Indonesia pada umumnya.

Dari data tiga tahun terakhir (Badan Litbang, 2007,terlampir) ini menunjukkan bahwa arus kunjungan kapal di pelabuhan Tanjung Perak sedikit meningkat rata-ratanya, sedangkan arus bongkar muat barang juga sedikit meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Walaupun sedang terjadi krisis ekonomi Nasional dan Regional, maupun Global, arus kunjungan kapal dan bongkar muat barang diperkirakan masih tetap mengalami peningkatan walaupun tidak sebesar yang diharapkan. Dengan keyakinan krisis ekonomi akan segera berakhir tiga atau empat tahun mendatang, diperkirakan arus kunjungan kapal dan arus bongkar muat barang akan mengalami peningkatan yang lebih besar lagi. Untuk itulah diperlukan suatu sarana dan prasarana pelabuhan yang memadai.

Pada umumnya pelayanan kapal-kapal yang akan masuk dan keluar di perairan pelabuhan dilayani oleh kapal pandu dan kapal tunda. Kapal pandu digunakan untuk memandu kapal dan kapal tunda untuk menuntun kapal-kapal yang akan masuk dan keluar maupun berpindah tempat. Pelayanan penundaan dengan kapal tunda ini hanya diwajibkan bagi kapal yang berukuran 70 Meter s/d 150 Meter keatas. Berbagai type dan ukuran kapal yang akan keluar masuk memerlukan pemanduan dengan kapal tunda dengan jumlah dan type/ukuran yang berbeda-beda.

Pelayanan pemanduan dan penundaan terhadap kapal-kapal yang akan keluar masuk maupun pindah tempat di perairan pelabuhan merupakan bagian dari usaha jasa kepelabuhan PT. (Persero) Pelindo III Tanjung Perak. Sebagai pelaksananya adalah Armada Kepanduan pada Dinas Armada yang berada di bawah Divisi Pelayanan Kapal. Saat ini Pelabuhan Tanjung Perak memiliki armada kapal tunda dengan kapasitas 1300 – 2600 HP / Bollard Pull 25 – 45 Tons sebanyak 8 unit dan 7 unit kapal pandu dengan kapasitas 310 – 1100 HP.

Peranan kapal tunda dalam melayani kegiatan penundaan menempati posisi yang cukup penting, karena fungsinya yang berhubungan langsung dengan kedatangan atau pemberangkatan kapal dari dan ke pelabuhan.

Untuk peningkatan kinerja pelabuhan termasuk kehandalan operasional kepelabuhan, kelancaran. keamanan dan keselamatan pelayanan, penundaan kapal selalu mendapat perhatian yang seoptimal mungkin, karena turut mempengaruhi mutu pelayanan dan performansi pelabuhan secara keseluruhan. Dengan tersedianya fasilitas penundaan yang cukup maka pelayanan penundaan kapal akan menjadi lebih lancar dalam membantu arus gerakan kapal yang mengunjungi pelabuhan.

Padatnya kegiatan keluar masuknya kapal di pelabuhan Tanjung Perak dapat dilihat dari data arus kunjungan kapal yang cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Karenanya kesiapan sarana dan prasarana yaitu kapal tunda yang merupakan alat bantu operasional Divisi Kepanduan harus memadai baik dalam jumlah maupun kapasitas daya yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

Semakin cepatnya perkembangan kegiatan pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III Tanjung Perak, maka perlu mengoptimalkan mutu pelayanan kapal tunda terutama dalam rangka mengantisipasi jumlah kunjungan kapal yang setiap tahun semakin meningkat jumlahnya.

Operasional kapal tunda merupakan unsur vital dari PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III Tanjung Perak, yang merupakan kegiatan awal serta akhir dari keseluruhan rangkaian kegiatan pelayanan. Dalam meningkatkan operasional kapal tunda di pelabuhan maka pendukung faktor sumber daya manusia perlu mendapat perhatian dalam pembinaannya, sehingga peranannya dalam kegiatan pelayanan pemanduan dipelabuhan akan memberi hasil yang maksimal terhadap jumlah kunjungan kapal.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis membuat skripsi yang berjudul: “ANALISIS OPERASIONAL ANTARA KAPAL TUNDA DENGAN KUNJUNGAN KAPAL DI PELABUHAN TANJUNG PERAK MILIK PELINDO III SURABAYA TAHUN 2005 – 2007”.

  1. B. Rumusan Masalah

Pada tahun mendatang diperkirakan arus kunjungan kapal yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak akan meningkat. Hal ini tentu saja menuntut kesiapan dari pihak manajemen pelabuhan untuk mengantisipasinya dengan perencanaan-perencanaan mengenai sarana-sarana yang ada yaitu personil maupun operasional kapal tunda.

Semua pihak tentu akan menghindar dari biaya sejauh maksud dan tujuannya masih bisa dicapai. Demikian juga halnya dimana pelabuhan menginginkan jumlah fasilitas yang sedikit sehingga terhindar dari biaya investasi yang besar dan percuma, sejauh masih dapat mengantisipasi kenaikan permintaan arus kunjungan kapal dalam arti tidak kehilangan konsumennya yang merupakan sumber pendapatannya. Sebaliknya pihak konsemen (pemilik kapal) menginginkan jumlah fasilitas yang banyak, sehingga biaya tunggu kapal yang diderita oleh konsumen dapat dihindari atau dikurangi.

  1. Identifikasi Masalah

Seperti yang telah diuraikan diatas mengenai salah satu sarana pendukung dalam transportasi laut beserta fasilitas penunjang dalam kegiatan operasional kapal tunda, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

  1. Terbatasnya jumlah personil operasional kapal tunda yang dimiliki oleh PT. Pelindo III Tanjung Perak.
  2. Lamanya operasional kapal tunda dalam menuntun kapal-kapal yang masuk dan keluar maupun berpindah tempat didermaga.
  3. Kegiatan operasional kapal tunda sering terlambat.
  4. Pemanfaatan fasilitas dan peralatan pendukung operasional kapal tunda kurang optimal.
  5. Batasan Masalah

Dalam penyusunan skripsi ini penulis membatasi pembahasan mengenai operasional antara kapal tunda dan jumlah kunjungan kapal yang masuk ataupun keluar dipelabuhan pada PT. Pelindo III Tanjung Perak Surabaya pada tahun 2005 – 2007”.

  1. Pokok Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah, maka pokok permasalahan yang terdapat dalam penyusunan skripsi ini, antara lain:

  1. Bagaimanakah jumlah operasional kapal tunda dipelabuhan pada PT. Pelindo III Tanjung Perak – Surabaya pada tahun 2005 – 2007?
  2. Bagaimanakah perkembangan jumlah kunjungan kapal dipelabuhan pada PT. Pelindo III Tanjung Perak – Surabaya pada tahun 2005 – 2007?
  3. Adakah pengaruh operasional kapal tunda terhadap jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan pada PT. Pelindo III Tanjung Perak – Surabaya pada tahun 2005 – 2007?
  1. C. Tujuan Penelitian

Dibidang penyusunan skripsi ini ada beberapa tujuan yangn hendak penulis capai, yaitu:

  1. Untuk mengetahui jumlah operasional kapal tunda di Pelabuhan pada PT. Pelindo III Tanjung Perak – Surabaya pada tahun 2005 – 2007.
  2. Untuk mengetahui perkembangan jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan pada PT. Pelindo III Tanjung Perak – Surabaya pada tahun 2005 – 2007.
  3. Untuk mengetahui adakah pengaruh operasional kapal tunda terhadap jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan pada PT. Pelindo III Tanjung Perak – Surabaya pada tahun 2005 – 2007.
  1. D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang tersusun dalam skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri, bagi perusahaan, civitas akademika STMT Trisakti, serta para pembaca dan pihak-pihak lain yang memerlukannya:

  1. Bagi Penulis

Adalah untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai pelabuhan secara keseluruhan dan untuk menambah wawasan pengetahuan tentang aplikasi ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dengan penerapan yang sebenarnya pada PT. Pelindo III Tanjung Perak dan penelitian ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program studi manajemen, konsentrasi manajemen transportasi laut jenjang pendidikan S1 di STMT TRISAKTI.

  1. Bagi PT. Pelindo III

Manfaat penelitian ini bagi perusahaan adalah penelitian ini dapat dijadikan sebagai input atau bahan masukan didalam menganalisa dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap masalah yang berkaitan dengan operasional kapal tunda dengan jumlah kunjungan kapal di pelabuhan pada PT. Pelindo III Tanjung Perak, sehingga perusahaan dapat meningkatkan jumlah kunjungan kapal di pelabuhan.

  1. Bagi Civitas Akademika STMT Trisakti dan Pembaca

Adalah dapat dijadikan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang manajemen dan sumbangan umum untuk dijadikan tambahan perbendaharaan kepustakaan bagi STMT Trisakti.

  1. E. Hipotesis

Diduga ada pengaruh antara operasional kapal tunda terhadap jumlah kunjungan kapal di Pelabuhan pada PT. Pelindo III Tanjung Perak.

  1. F. Metodologi Penelitian
    1. Jenis dan Sumber Data

Didalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis yaitu pembahasan dalam skripsi dengan memberikan uraian-uraian. Ada 2 (dua) jenis data yaitu jenis data kualitatif (yang tertulis) dan data kuantitatif (angka).

Jenis data yang digunakan adalah jenis data kuantitatif (angka) berupa data laporan mengenai jumlah operasional kapal tunda dan jumlah kunjungan kapal dipelabuhan Tanjung Perak. Sumber data merupakan data sekunder mengenai laporan jumlah operasional kapal tunda dan jumlah kunjungan kapal dipelabuhan tersebut.

  1. Populasi dan sampel
    1. Populasi data merupakan sebagian data secara keseluruhan dari data laporan jumlah operasional kapal tunda dan jumlah kunjungan kapal di pelabuhan.
    2. Sampel data merupakan data sebagian dari populasi yang dapat mewakili laporan jumlah operasional kapal tunda dan jumlah kunjungan kapal di pelabuhan.
    3. Metode Pengumpulan Data
      1. Riset Lapangan (Field Research)

Yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan observasi dan pengamatan langsung terhadap objek studi yang menjadi pokok permasalahan untuk memperoleh data-data yang diperlukan, antara lain diperoleh melalui:

1) Interview, yaitu mengadakan wawancara langsung dan mengajukan pertanyaan kepada karyawan PT. Pelindo III Tanjung Perak.

2) Pengamatan (observasi), yaitu melakukan peninjauan langsung ke objek penelitian sehingga data yang penulis kumpulkan benar-benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian berlangsung.

  1. Riset Kepustakaan (Library Research)

Yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data-data yang bersumber dari buku-buku diktat dan lain-lain, serta materi perkuliahan di STMT Trisakti dengan didalamnya penulis mendapatkan teori-teori untuk memudahkan penulisan dalam penyusunan skripsi.

  1. Metode analisa Data
    1. Analisis Regresi Linier

Menggunakan rumus (M. Iqbal Hasan, 2002 : 250)

Dimana:

X = Variabel Bebas = Operasional Kapal Tunda

Y = Variabel Terikat = Jumlah kunjungan kapal di pelabuhan

a = Bilangan tetap

b = Koefisien regresi

n = Jumlah pasang observasi/pengukuran, dalam hal ini responden penilaian dan tahun penelitian.

  1. Koefisien Korelasi Pearson

Menggunakan rumus (M. Iqbal Hasan, 2002 : 2235)

Batasan:

Artinya:

  • Jika r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.
  • Jika r = +1 atau mendekati 1, maka hubungan antara kedua variabel dikatakan positif dan sangat kuat sekali.
  • Jika r = -1 atau kendekati -1, maka hubungan kedua variabel tersebut dikatakan negative dan sangat kuat sekali.

  1. Koefisien Penentu

Digunakan untuk mengetahui berapa besarnya kontribusi/pengaruh dari variabel X terhadap naik turunnya variabel Y. Menggunakan rumus (M. Iqbal Hasan, 2002:248).

Kp = r2 x 100%

Dimana:

Kp = Koefisien Penentu

r = Koefisien korelasi Y dan X

  1. Uji Hipotesis

Hipotesis adalah hasil sementara suatu penelitian yang perlu diuji kebenarannya.

Taraf nyata ยต = 0,05 dan df = n – 2,

Dalam skripsi ini uji hipotesa yang penulis lakukan dengan uji satu arah (one tail), dan rumus untuk mencari thitung:

Keterangan:

thitung = Hasil perhitungan;

rhitung = Koefisien korelasi X dan Y;

nhitung = jumlah sampel

Perumusan hipotesis menggunakan r (rho) yaitu nilai koefisien koerlasi sebenarnya, dimana:

H0 : r = 0, artinya tidak ada hubungan antara Operasional Kapal Tunda (Variabel X) dengan Jumlah Kunjungan Kapal (variabel Y) ® (hubungan tidak signifikan).

Ha : r > 0, artinya ada hubungan antara Operasional Kapal Tunda (Variabel X) dengan Jumlah Kunjungan Kapal (Variabel Y) ® (hubungan signifikan).

Pembuktian signifikansi:

Jika thitung <>tabel, maka Ho diterima, dan Ha = ditolak artinya hubungan X dan Y tidak signifikan, dan

Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak, dan Ha = diterima artinya hubungan X dan Y signifikan.

Agar lebih jelas menginterprestasikan tingkat hubungan tersebut, maka dapat berpedoman pada ketentuan sebagai tertuang pada table 1.1.

Tabel 1.1.

Tingkat Hubungan

Interval Korelasi

Tingkat Hubungan

0.000 – 0.199

Sangat Rendah

0.200 – 0.399

Rendah

0.400 – 0.599

Sedang

0.600 – 0.799

Kuat

0.800 – 1.000

Sangat Kuat

  1. G. Sistimatika Penulisan

Untuk mempermudah penulis dalam penyampaian materi maka sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab yang masing-masing bab yang secara garis besar terdiri dari bab-bab sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab pendahuluan ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistimatika penulisan skripsi.

BAB II : Landasan Teori

Dalam bab ini membahas tentang pengertian manajemen dan manajemen operasional, pengertian kapal, pengertian pelabuhan dan kepelabuhan, pengertian kapal tunda, sistem dan kinerja kapal tunda.

BAB III : Tinjauan Umum PT. Pelindo III

Dalam bab ini akan membahas gambaran mengenai PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III Tanjung Perak, mulai dari sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan manajemen, serta kegiatan usaha PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III Tanjung Perak.

BAB IV : Analisis Dan Pembahasan

Dalam bab ini akan dibahas mengenai permasalahan yang ada diperusahaan seperti masalah yang berkaitan dengan operasional kapal tunda dengan kunjungan kapal di pelabuhan.

BAB V : Penutup

Pada bab ini merupakan bab terakhir, dalam bab ini dikemukakan kesimpulan dari penelitan serta sumbangan pemikiran yang didapat dari hasil penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar