Kamis, 24 Juni 2010

Jarot Harimurti ( 224306019 )

  • Nama : Jarot Harimurti
  • Nim :224306019

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di negara maritim seperti Indonesia, peranan moda transpor laut sangatlah penting keberadaannya, karena moda transpor laut memiliki kapasitas daya angkut yang jauh lebih besar dibandingkan dengan moda transpor lainnya.

Moda transpor laut menggunakan jenis alat angkut yang disebut kapal. Kapal adalah alat transportasi yang digunakan di laut dengan alat penggerak berupa tenaga mesin, tenaga manusia, dan bantuan alam. Terdapat berbagai jenis macam kapal, mulai dari kapal lintas penyebrangan antar pulau hingga untuk lintas antar samudera. Kapal dibangun dengan beberapa desain khusus yang dirancang untuk berbagai macam keperluan.

Kapal dibangun dengan beberapa desain khusus sesuai dengan berbagai macam keperluan, contohnya adalah kapal penumpang yang didesain untuk dapat mengangkut penumpang dengan tujuan antar pulau bahkan antar samudera. Begitu juga dengan kapal barang konvensional didesain khusus untuk mengangkut muatan-muatan dengan berbagai macam ukuran. Desain khusus pada kapal curah memungkinkan untuk dapat mengangkut muatan curah dengan sifat yang sejenis seperti muatan curah kering, curah cair, dan curah gas. Desain khusus pada kapal peti kemas dapat mengangkut muatan yang telah dikemas sebelumnya dalam peti kemas, sehingga muatan dapat terlindungi dengan baik dan memudahkan penanganan bongkar muatnya. Kelebihan pada kapal peti kemas tersebut memicu pertumbuhan bisnis pelayaran peti kemas dengan pesat.

Akhir-akhir ini, banyak bermunculan perusahaan pelayaran peti kemas yang tumbuh dari berbagai macam negara. Jumlah pemakaian peti kemas juga semakin meningkat, dikarenakan kelebihannya dibandingkan dengan memakai jenis alat kemas lainnya. Oleh karena itu pertumbuhan jumlah kapal peti kemas dan jumlah pelayarannya harus ditingkatkan untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin bertambah. Hal tersebut menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia pelayaran peti kemas. Untuk itu diperlukan strategi yang tepat untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal sehingga dapat menguasai pangsa pasar pelayaran peti kemas.

PT American President Line (PT APL) merupakan salah satu perusahaan pengangkut peti kemas yang berasal dari Amerika, dengan pengalaman beroperasi lebih dari 150 tahun dalam dunia pelayaran. Pengalamannya tersebut merupakan kelebihan utamanya dalam melayani pelanggan dan menghadapi persaingan dari kompetitor. Lebih dari itu perusahaan yang telah bergabung group Neptune Orient Lines (NOL) ini memiliki jumlah armada kapal dan jumlah peti kemas yang cukup banyak sehingga PT APL sangatlah memungkinkan untuk meraih pangsa pasar di seluruh penjuru dunia termasuk negara Indonesia.

Permintaan pengiriman peti kemas di Indonesia semakin banyak, baik untuk penanganan impor maupun ekspor. Oleh karena itu, PT APL membuka kantor di Indonesia untuk memperluas pangsa pasar. Dengan membuka jalur pelayaran peti kemas untuk impor maka secara otomatis jalur pelayaran untuk ekspor juga dibuka. Jalur pelayaran ekspor dan impor seluruhnya dipusatkan di Singapura terlebih dahulu, yang merupakan pelabuhan pusat sehingga seluruh kapal super large container carrier (mother vessel) dapat berlabuh. Oleh karena itu, PT APL membuka jalur pelayaran peti kemas untuk mengambil muatan dari Singapura ke Jakarta disebut pelayaran feeder. Dalam pelayaran feeder diperlukan perencanaan pelayaran yang tepat untuk menegah terjadinya kerugian. Kerugian dapat disebabkan bila ada peti kemas yang tidak dapat terangkut karena perencanaan pelayaran yang tidak tepat.

Dalam pelayaran peti kemas Singapura-Jakarta (feeder service), PT APL Indonesia menghadapi tantangan dalam menghadapi kondisi persaingannya yang sangat ketat dari perusahaan kompetitor. Oleh karena itu PT APL Indonesia diharuskan merumuskan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan dalam pelayaran peti kemas Singapura–Jakarta (feeder service) untuk dapat merebut pasarnya.

Atas dasar latar belakang tersebut, peneliti terdorong untuk meneliti dan menelaah lebih lanjut dalam sebuah skripsi dengan judul “Strategi PT American President Line Indonesia Dalam Menghadapi Persaingan Angkutan Peti Kemas Jakarta Feeder Service”.

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut.

  1. Semakin bertambahnya permintaan pasar akan angkutan peti kemas ekspor dan impor, seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
  2. Persaingan yang cukup ketat dalam bisnis angkutan peti kemas ekspor dan impor di Indonesia.
  3. PT APL Indonesia diharuskan merumuskan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan dalam usaha memperebutkan pangsa pasar.

2. Pembatasan Masalah

Dengan adanya keterbatasan peneliti, seperti keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, maka peneliti membatasi masalah penelitian ini pada strategi PT APL Indonesia dalam menghadapi persaingan dalam usaha memperebutkan pangsa pasar pada angkutan peti kemas Jakarta feeder service pada tahun 2008.

3. Pokok Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah tersebut, maka peneliti menetapkan pokok masalah sebagai berikut.

  1. Bagaimanakah kondisi internal yang dimiliki PT APL Indonesia dalam persaingan angkutan peti kemas Jakarta feeder service?
  2. Bagaimanakah kondisi eksternal yang dihadapi PT APL Indonesia dalam persaingan angkutan peti kemas Jakarta feeder service?

c. Bagaimanakah strategi PT APL Indonesia dalam persaingan angkutan peti kemas Jakarta feeder service?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui bagaimanakah kondisi internal yang dimiliki PT APL Indonesia dalam persaingan angkutan peti kemas Jakarta feeder service.
  2. Untuk mengetahui bagaimanakah kondisi eksternal yang dihadapi PT APL Indonesia dalam persaingan angkutan peti kemas Jakarta feeder service.
  3. Untuk mengetahui bagaimanakah strategi PT APL Indonesia dalam persaingan angkutan peti kemas Jakarta feeder service.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagi peneliti

Penelitian ini merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) dengan konsentrasi jurusan Manajemen Transpor Laut di Sekolah Tinggi Manajemen Transpor (STMT) Trisakti. Selain itu, penelitian ini juga sebagai aplikasi dari teori-teori yang sudah dipelajari oleh peneliti selama mengikuti kuliah.

  1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi kepustakaan khususnya mengenai strategi perusahaan dalam mengelola pelayaran angkutan peti kemas feeder service dan pengembangan ilmu pada jurusan Manajemen Transpor Laut STMT Trisakti pada umumnya.

  1. Bagi perusahaan yang dijadikan objek penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk dijadikan bahan masukan bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan dan perumusan strategi khususnya penanganan ekspor impor pada angkutan peti kemas Jakarta feeder service.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang diperoleh dari PT APL Indonesia sebagai subyek penelitian. Data primer didapat melalui wawancara dan kuesioner dengan karyawan dan pejabat PT APL Indonesia. Data sekunder berupa Throughtput Inbound-Outbound peti kemas PT APL Indonesia dan data ekspor-impor Indonesia dalam angkutan peti kemas Jakarta feeder service.

2. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan hasil kesimpulan yang akurat, maka peneliti melakukan beberapa metode untuk mengumpulkan data yang diperlukan.

Adapun metode-metode yang dipakai adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian Lapangan (Field Research),

Merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara meninjau langsung kegiatan perusahaan, sehingga didapatkan data secara langsung atau data primer. Metode ini ditempuh dengan cara sebagai berikut:

1). Observasi langsung, yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung mengenai obyek yang diteliti yaitu kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan, serta peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang dihadapi perusahaan.

2). Wawancara, yaitu peneliti melakukan tanya-jawab dan diskusi terhadap karyawan operasional PT APL Indonesia yang biasa menangani kondisi dan situasi yang dialami perusahaan secara langsung. Metode wawancara digunakan untuk mengklarifikasikan hasil pengamatan dari obyek yang diteliti dari observasi.

3). Kuesioner, yaitu untuk mendapatkan penilaian (pembobotan) mengenai situasi dan kondisi obyek yang diteliti. Kuesioner dilakukan kepada karyawan dan pejabat dari PT APL Indonesia.

3. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan obyek secara keseluruhan atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya. Adapun populasi data dalam penelitian ini adalah para karyawan PT APL Indonesia.

Sampel adalah bagian dari populasi atau bagian dari karakteristik yang dimiliki populasi. Sampel ini dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah penelitian (Umar, 2002: 128).

Metode yang digunakan untuk menentukan responden adalah metode Convenience Sampling (Ibid: 132). Peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang ditemui karena responden bersifat homogen, dalam hal ini karyawan dan pejabat PT APL Indonesia memiliki kesamaan dalam pengetahuan terhadap faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan..

Dalam penelitian ini peneliti mengambil jumlah sampel sebanyak 25 responden dengan rincian sebagai berikut:

a. Divisi Dokumentasi sebanyak 10 sampel responden;

b. Divisi Keuangan sebanyak 8 sampel responden;

c. Divisi Operasional sebanyak 7 sampel responden.

4. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT (Strengths – Weaknesses – Opportunities – Threats). Metode ini merupakan teknik menganalisis kegiatan internal dan eksternal perusahaan berdasarkan data kualitatif maupun kuantitatif secara deskriptif meliputi:

  1. Faktor-faktor internal yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu sebagai berikut.

1). Strengths (kekuatan)

2). Weaknesses (kelemahan)

b. Faktor-faktor eksternal yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu sebagai berikut.

1). Opportunities (peluang atau kesempatan)

2). Threats (ancaman)

Data yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal adalah data yang diperoleh dari hasil observasi langsung dan wawancara. Setelah diperoleh data mengenai faktor-faktor internal dan eksternal, selanjutnya dilakukan pembobotan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan menggunakan kuesioner dan dianalisis untuk menetapkan plot posisi perusahaan dalam diagram SWOT.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan sebagai pedoman untuk menyusun atribut kuesioner guna memperoleh data primer dibagi dalam dua faktor yaitu faktor-faktor internal perusahaan yang menggambarkan kondisi kekuatan-kekuatan (strengths) dan kondisi kelemahan-kelemahan (weaknesses), serta faktor-faktor eksternal perusahaan yang menggambarkan kondisi peluang-peluang (opportunities) dan ancaman-ancaman (threats) yang dihadapi perusahaan khususnya dalam fokus persaingan angkutan peti kemas Jakarta feeder Service adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Faktor-faktor Internal PT APL Indonesia

Dalam Fokus Persaingan Angkutan Peti Kemas Jakarta Feeder Service

Dimensi

Indikator

Atribut


1. Pengalaman di dunia pelayaran

a. Lamanya sejarah bisnis perusahaan

b. Nama baik perusahaan didunia pelayaran peti kemas

Kekuatan-kekuatan

2. Memiliki kantor di beberapa kota besar Indonesia

a. Banyaknya jumlah kantor cabang

b. Kemudahan menjangkau pelanggan

(strengths)

3. Peningkatan trend throughput pada Outbound (ekspor)

a. Banyaknya peningkatan trend

b. Peningkatan jumlah pelanggan lokal


4. Peningkatan trend throughput pada Inbound (impor)

a. Banyaknya peningkatan trend

b. Peningkatan jumlah pelanggan luar negeri

Kelemahan-kelemahan

1. Sistem pembayaran yang tidak mudah

a. Banyaknya jumlah kasir yang ada

b. Banyaknya jumlah bank yang ada untuk membayar

(weaknesses)

2.Pengurusan dokumen ekspor-impor yang lama

a. Banyaknya jumlah loket pengurusan dokumen



b. Banyaknya jumlah antrian pengurusan dokumen


3. Lemahnya koordinasi langsung antar divisi

a. Kejelasan pembagian tugas antar divisi

b. kelancaran hubungan komunikasi antar karyawan

Tabel 1.2

Faktor-faktor Eksternal PT APL Indonesia

Dalam Fokus Persaingan Angkutan Peti Kemas Jakarta Feeder Servicce

Dimensi

Indikator

Atribut


1. Naiknya trend jumlah ekspor Indonesia

a. Banyaknya peningkatan trend

b. Peningkatan jumlah pangsa pasar local

Peluang-

peluang

2. Naiknya trend jumlah impor Indonesia

a. Banyaknya peningkatan trend

b. Peningkatan jumlah pangsa pasar luar negeri

(opportunities)

3. Kerjasama dengan JICT

a. Fungsi kerjasama

b. Kapasitas peti kemas


4. Pesatnya pertumbuhan teknologi

a. Teknologi pelayaran yang baru

b. Teknologi komunikasi yang baru


1. Ancaman kenaikan harga minyak dunia

a. Kenaikan harga minyak dunia

b. Kenaikan biaya operasional

Ancaman-ancaman

2. Besarnya modal pada usaha pelayaran peti kemas

a. Modal yang besar

b. Harga peralatan-peralatan pelayaran peti kemas

(threats)

3. Sulitnya persaingan dalam dunia pelayaran peti kemas

a. Banyaknya jumlah pesaing

b. Ketatnya persaingan yang ada


4. Perubahan cuacu yang ekstrim

a. Seringnya perubahan cuaca secara mendadak

b. Ancaman jadwal pelayaran

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran singkat mengenai pembahasan materi skripsi, maka penulis menyusunnya secara sistematika standar penulisan skripsi yang terdiri dari lima bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas tentang latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, instrument penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi uraian teoritis dari beberapa literatur yang relevan dengan obyek penelitian ini, yaitu konsep dan teori strategi, definisi kapal dan perkembangan kapal peti kemas, definisi feeder service & feeder ship, terminal peti kemas, definisi jenis dan tipe, dan ukuran peti kemas, status pengiriman peti kemas, definisi analisis SWOT, dan cara membuat analisis SWOT.

BAB III : GAMBARAN UMUM PT APL INDONESIA

Dalam bab ini, dibahas sejarah umum perusahaan secara singkat mulai dari awal berdiri hingga sekarang, manajemen perusahaan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, kegiatan usahanya, serta fasilitas-fasilitas yang dimilikinya.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini, berisi inti pokok seluruh pembahasan skripsi yang terdiri dari analisis SWOT untuk membahas strategi yang diterapkan oleh PT APL Indonesia dalam persaingan angkutan peti kemas Jakarta feeder service.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, serta saran-saran yang diberikan untuk kepentingan perusahaan dalam menghadapi masalah yang sesuai dengan pembahasan. Terdapat juga saran-saran untuk perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar